"beribu alasan itu yang bikin kita tetep stay, beribu alasan yang gak bisa dijelasin, tapi biasa disebut cinta."

kemudian aku tersentak. 
kalimat puitis seperti ini jarang sekali atau hampir tidak pernah aku dengar dari pria yang satu ini. otaknya yang berpikir terlalu logis membuatnya jarang berbicara mengenai hal-hal puitis menyerempet romantis. 
namun, apa yang dikatakannya hari itu memang benar. benar memang bahwa sesungguhnya ada begitu banyak alasan yang seharusanya bisa membuat kita berdua tidak bersama lagi. dari masalah paling besar yang kita pun belum tau bagaimana menyelesaikannya, hingga masalah lain yang timbul di antara personal kita berdua seiring dengan berkembangnya kehidupan kami masing-masing. tapi hingga saat ini, kita masih bersama. bertahun-tahun lamanya. 

semua hal yang bisa menjadi alasan untuk kita tidak lagi bersama seakan sirna karena alasan yang tidak bisa dijelaskan tersebut. kata dan rasa capek, bosan, lelah, pemikiran bahwa apa yang sedang dijalani memiliki arah tidak jelas, hingga keinginan untuk lebih baik berpisah mampu dipatahkan dengan mudahnya oleh alasan yang tidak bisa dijelaskan. 
selalu ada tapi, selalu ada yang disayangkan, selalu ada yang masih ingin dicoba dan diperjuangkan. 
selalu ada kamu, selalu ada aku, dan selalu ada kita. 

untuk kita dan beribu alasan yang belum bisa dijelaskan,
untuk kita dan masa depan yang selalu terlihat bersama.
untuk aku dan kamu yang adalah kita,
untuk berjalan dalam satu cinta