Monday, September 05, 2011

bestfriend to stranger


Talking about friendship, I used to have bestfriend, yeah for me.. It used to..
Everything changed in a blink of an eye dan bikin saya jadi super-ga-nyaman sama dia lagi.
Bukan berarti saya ga bisa menerima temen saya apa adanya. I’ve tried, seriously so fvcking tried. Dari mulai menanggapi semua crita dia yang selalu berorientasi pada dia, berlanjut pada dia yang selalu memotong omongan dan memutar topik jadi her-things lagi, lalu cara kehidupan dia yang menurut saya mulai aneh, and so many other things. And fyi, bahkan cara bbm ato ngomong dia pun bisa bikin saya sangat terganggu.
As a good friend for her, saya uda pernah ‘ngomong’ tapi ternyata dia masih bahagia dengan hidupnya yang sekarang, soooo what can I do? It’s her life, isn’t it?
Someone said to me, “kalo temen nyerep energi, mending dihindari.” Dan saya sangat setuju, kalo saya tetep deket-deket, belaga seneng-seneng aja sama dia padahal dalem hati empet dan malah ngatain dia di belakang, berarti saya munafik dan bermuka dua. Lagian bisa emosi sendiri kalo liatin dia begitu. Jadi demi kebaikkan bersama, saya memilih buat mulai menjauh.
Saya menjauh doesn’t mean I don’t care, percaya ga percaya, saya tetep kepo timeline (twitter) dia, facebook dia, BBM, or anything just to know that she’s fine. Biarkan dia menikmati dunia barunya, smoga iya segera tersadar. Ada amin? :P
Ps. for you my friend, if someday you need ears to listen your story and nobody wants listen, mine is so ready for you.
-neng